top of page

Susah Dapat Rumah Sakit, Politikus PAN Minta RS khusus Pejabat: "Pejabat Negara Harus Diistimewakan"

Updated: Jul 9, 2021

VONMAGZ, JAKARTA- Rosaline Irene Rumaseuw selaku Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional menceritakan tentang susahnya mencari rumah sakit untuk teman kerjanya John Siffy Mirin yang merupakan anggota Komisi II DPR saat terinfeksi Covid-19 akhir kahir ini. Ia menambahkan sempat memohon kepada rumah sakit untuk meminta ruangan, namun karena kondisi John yang terus menurun dan masih belum mendapatkan ruang rumah sakit, John akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Rosaline menceritakan dengan segala jaringan yang ia miliki sebagai elite partai, ia tetap kesulitan mencarikan tempat peawatan bagi John.

Dok : IDNTimes


"Saya punya Ketua Fraksi PAN, saya punya teman Wakil Ketua Komisi IX, saya punya Ketua Umum PAN, semua mengemis ngemis ke Medistra (rumah sakit) sampai ada ruangan. Sampai segitunya" kata Rosaline lewat pembicaraan virtual dengan judul "Persepsi Netizen Terhadap Penanganan Covid-19 pada Rabu (7/7).


Alhasil Rosaline mengusulkan agar pemerintah membuat rumah sakit khusus Covid-19 bagi para pejabat yang kini memancing kritikan publik. "Saya sedih, satu dua bulan ini banyak membantu pejabat negara untuk refer ke rumah sakit yang ada di Jakarta, pemerintah lupa bahwa harus menyediakan fasilitas kesehatan buat pejabat negara. Kementrian Kesehatan harus sudah mulai waspada karena pejabat negara ini harus diistimewakan, dia ditempatkan untuk memikirkan negara dan rakyatnya. Bagaimana sampai dia datang ke emergency terus terlunta lunta" tambah Rosaline.


Merespons hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal Pan Irvan Herman mengatakan bahwa usulan Rosaline itu merupakan pernyataan pribadi dan pihak PAN tidak pernah mengusulkan adanya rumah sakit bagi khusus bagi pejabat. "Justru usulan PAN adalah bagaimana caranya rakyat dapat fasilitas rumah sakit kelas pejabat. Jangan membeda bedakan fasilitas kesehatan untuk mereka yang tidak mampu apalagi dalam situasi pandemi covid-19 ini"kata Irvan.


Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia juga ikut merespons pernyataan Rosaline. "Inilah pejabat yang tak sensitif dengan kesulitan dan penderitaan rakyat. Rakyat sedang berjibaku melawan Covid-19 dan setiap hari berguguran. Namun disaat yang sama pejabatnya bicara hal yang keblinger, ingin privilege" kata pengamat politik bernama Ujang Komarudin.

0 comments

Comments


bottom of page