VONMAGZ, Jakarta- Singapura dan Taiwan selama situasi pandemi Covid-19 dan hampir nol kasus Covid sejak awal tahun. Namun di bulan ini. Singapura dan Taiwan sama sama mengalami peningkatan kasus secara agresif dengan catatan Singapura 248 kasus dan Taiwan 1.200 kasus termasuk rekor 333 kasus per hari. Kedua tempat tersebut telah memutuskan pembatasan ketat dengan membatasi pertemuan sosial dan menutup seluruh sekolah.
Dok : The Straits Times
Seorang analis politik independen di Taiwan bernama Sean Su mengatakan penularan dadakan tersebut disebarkan melalui industri industri gelap dan orang orang yang berpotensi datang secara ilegal tanpa melakukan pemeriksaan. Menurut publikasi online Our World in Data, Taiwan hanya melakukan 0,57 tes virus per 1.000 orang dan Singapura 6,21 pada pertengahan Februari yang lalu. "Dokter tidak menanggapinya dengan serius, rumah sakit tidak waspada, mereka tidak melakukan banyak pelacakan kontak. Jelas ada puas diri" kata seorang dokter di salah rumah sakit Taiwan, Dr.Lin, seperti yang dilansir oleh BBC.
Dok : Business Live
Dok : BBC
Hal tersebut disorot ketika Taiwan melonggarkan persyaratan karantina untuk pilot maskapai yang tidak divaksinasi dari periode 14 hari awal dan muncul cluster pilot yang menyebar di sebuah 'House Tea' di Taiwan yang merupakan tempat hiburan dewasa. Seorang ahli epidemiologi dan mantan wakil Preisden Taiwan Chen Chien-Jen juga mengatakan bahwa warga yang di tes positif tidak mau menyatakan bahwa mereka telah mengunjungi tempat hiburan dewasa sehingga membuat pelacakan kontak menjadi lebih sulit. Ia juga menambahkan bahwa Taiwan telah gagal melihat industri hiburan dewasa Jepang yang pada satu titik juga merupakan sarang infeksi sebelum diperintahkan untuk ditutup. "Kami tidak belajar dari Jepang dan merefleksikan bahwa Taiwan mungkin memiliki masalah yang sama" ucapnya.