VONMAGZ, JAKARTA- Negara negara kaya telah bergabung dalam G7 dalam upaya melawan pengaruh Cina yang semakin besar. Salah satunya adalah dengan menawarkan kepada negara negara berkembang sebuah rencana infrastruktur yang dapat menyaingi inisiatif Belt and Road yang dipimpin oleh Presiden Cina, Xi Jinping. Cina sendiri telah bangkit kembali dengan kekuatan global terkemuka yang dianggap sebagai salah satu peristiwa geopolitik paling signifikan selama setahun terakhir. "Ini bukan hanya tentang menghadapi Cina. Tapi sampai sekarang kami belum menawarkan alternatif positif yang mencerminkan nilai nilai kami, standard dan cara kami melakukan bisnis" kata salah satu pejabat Senior pemerintahan Joe Biden.

Getty
Selain itu, Joe Biden juga mengomentari tentang pelanggaran hak manusia di Cina termasuk sistem kerja paksa dan pemberantasan jutaan Muslim Uighur yang dikecam oleh banyak negara. Lalu dilanjutkan dengan asal asul Covid-19 yang hingga kini belum mendapatkan hasil yang jelas dan meminta investigasi ulang. Merespons hal tersebut, pemerintah Cina marah dan menuding negara negara yang tergabung di G7 telah melakukan memanipulasi politik dan mempengaruhi media. "Kelompok G7 telah mengambil keuntungan dari isu isu Xinjiang untuk terlibat dalam manipulasi politik dan mencampuri urusan dalam negeri Cina, yang kami tolak dengan tegas" kata juru bicara keduataan Cina di Inggris. Menurutnya, G7 telah melakukan kebohongan dan rumor yang tidak berdasar.
"Epidemi saat ini amsih berkecamuk di seluruh dunia, dan pekerjaan penelusuran harus dilakukan oleh ilmuwan global dan tidak boleh dipolitisasi" kata Kedutaan Cina. Covid-19 sendiri muncul pertama kali di Wuhan Cina dan belum mendapatkan kesimpulan yang jelas meskipun tim ahli WHO pada Januari lalu telah menyelidiki ke lokasi tersebut.
Comments