VONMAGZ, Jakarta- Insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 yang black out saat penembakan turpedo kini memancing pembahasan mengenai umur kapal selam tersebut hingga adanya audit investigasi pemeliharaan kapal tersebut. "Harus diaudit bagaimana maintenance terakhir itu. Apa saja yang sudah dilakukan" kata TNI Laksda Soleman Ponto selaku Kepala Bdan Intelijen Strategis dalam webinar Crosschek pada Minggu (25/4). Menurutnya, kapal selam yang telah berumur lebih dari 40 tahun itu membutuhkan pemeliharaan yang optimal dan rutin, termasuk pengecekan suku cadang kritis.


Dok : Tempo
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 menunjukkan betapa rumitnya pekerjaan mengelola pertahanan negara dan krusial. "Jadi memang kejadian ini juga menggarisbawahi bahwa memang pertahanan negara adalah suatu pekerjaan yang sangat rumit, memerlukan suatu teknologi yang sangat tinggi dan mengandung unsur berbahaya" kata Prabowo dalam konferensi pers pada Rabu (22/4).

Dok : Kompas
Prabowo Subianto juga berjanji akan melakukan modernisasi alutsista dan rencananya akan membeli tiga kapal selam baru hingga 2024 mendatang. Solemon B.Ponto juga menghimbau untuk jangan lagi membeli kapal selam bekas yang merugikan manusia didalamnya. "Jangan lagi beli kapal bekas, harus kapal baru. Sekarang sudah harus berani. Selama ini bicara modernisasi tapi yang datang kapal bekas. Lebih baik punya dua alutsista baru daripada 5 bekas. Masalahnya biaya maintenance tinggi. Kelihatannya belinya murah. yang paling tinggi itu merugikan manusianya. Mendidik komandan kapal enggak mudah, apalagi permesinan dan peralatan" jelasnya.
Bình luận