VONMAGZ, JAKARTA- Polda Metro Jaya memberi usulan agar kantor-kantor di wilayah DKI Jakarta mengatur ulang jam kerja bagi karyawannya untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi. Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Latif Usman dilaporkan mengusulkan agar jam keberangkatan pekerja diatur agar tidak sering menumpuk pada jam rawan di pagi hari.
Photo Courtesy of Kompas.com
"Karena seluruh kegiatan masyarakat dimulai rata-rata jam 07.00 WIB, 08.00 WIB, 09.00 WIB, jadi mereka akan berangkat bersama sama dari rumahd dengan waktu yang bersamaan" kata Latif Usman, seperti yang dilansir oleh Kumparan.com, Kamis (21 Juli). Kemacetan sering terjadi di beberapa titik lokasi seperti tiga titik tol pintu masuk ke Jakarta, dari Cikampek, Jagorawi, Merak-Tangerang ke Jakarta. Lalu juga di jalan arteri mulai dari Kalimalang, Cakung, Bogor, Depok, Lebak Bulus, Jagakarsa, Lenteng Agung, hingga Daan Mogot.
Latif mengatakan bahwa pihaknya akan membahas hal tersebut dengan para instansi terkait dengan pengaturan jam kerja. "Jadi misal sekolah anak-anak sekolah jalan jam 07.00 WIB, terus yang kritikal mulai jam berapa, esensial jam berapa itu akan mengatur sehingga tidak semua berkutat dengan jam yang sama. Sehingga seluruh jalur di Jakarta akan merata. Dengan kemacetan jalan ada kerugian negara per tahun sekitar Rp71 triliun, ini bukan hanya Jakarta sih, ini seluruh Indonesia, gitu" kata Latif.
Merespons hal tersebut, Ahmad Riza Patria selaku Wakil Gubernur DKI Jakarta mengatakan bahwa Pemprov tidak bisa memutuskan sepihak untuk perubahan pengaturan jam kerja, harus ada keterlibatan dari pemerintah pusat dan daerah, pihak swasta, dan instansi terkait. "Ini kan kebijakan tidak mudah yang bisa diputuskan sepihak. Ini perlu kerja sama semua" kata Ahmad Riza kepada Antara, Kamis (21 Juli).
Namun Ahmad Riza mengatakan bahwa ia akan duduk bersama dengan Dinas Perhubungan, Kepolisian, dan instansi lain untuk mengevaluasi usulan pengaturan jam masuk dan keluar kantor untuk program menekan kemacetan lalu lintas. "Kami menghormati setiap masukan siapa saja, dari mana saja, kami akan mempertimbangkan, evaluasi, diskusi dan bahas. Itu baru usulan" tambah Ahmad Riza.
Comments