VONMAGZ, JAKARTA- Pabrik boneka seks di China habis diborong pembeli sejak awal diberlakukan lockdown akibat Covid-19. Menurut Asiaone, industri boneka seks tersebut menjadi salah satu kekuatan perekonomian China yang bertahan di tenngah pandemi. Bukan hanya China, Forbes juga menyatakan penjualan robot seks meningkat tajam selama pandemi. Perusahaan robot seks Genie Amerika Serikat mengungkapkan para pembeli bukan saja pria lajang, namun juga suami yang sudah memiliki pasangan. Forbes mengatakan pembeli kalangan lajang meningkat 52 persen, sementara pembeli yang telah memiliki pasangan meningkat 34 persen.

Images : Golf Digest

"Kami memiliki banyak varian produk namun kami tidak dapat memproduksi cukup cepat untuk memenuhi permintaan. Kami juga menciptakan robot seks yang sudah menggunakan teknologi, seperti bisa bernafas dan memiliki detak jantung. Nama produknya Al-Tech. Ke depannya, kami akan memasukkan Alexa atau Siri ke robot seks supaya bisa berbicara layaknya manusia normal" kata Co-Founder Genie, Janet Stevenson. Selain itu, Perusahaan Aibei Beijing mampu memproduksi sekitar 1.500 boneka seks dan melonjak lebih dari 50 persen. "Ini adalah peluang pasar China karena budaya China relatif konservatif maka semua produk kami berorientasi ekspor dengan AS dan Eropa sebagai pasar tersebut" jelas Lou selaku Manajer dari Aibei.

Getty Images
Dilaporkan harga boneka atau robot seks yang diproduksi dijual dengan harga yang tidak murah. Untuk mendapatkan satu robot, para pembeli harus menyiapkan ratusan juta rupiah.
Comments