VONMAGZ, Jakarta- Ledakan bom beruntun terjadi di kota terbesar Myanmar, Yangon pada Sabtu (1/5/21) untuk menentang junta militer yang berkuasa selama 3 bulan sejak 1 Februari lalu. Salah satu saksi mengatakan bom meledak di bebera lokasi di Yangon sekitar pukul 10.00 pagi. "Beberapa petugas keamanan datang untuk memeriksa area ledakan, tapi saya hanya bisa melihat dari kejauhan, dari rumah saya, karena saya takut mereka menahan saya. Saya pikir itu petir" kata salah satu saksi. Selama 3 bulan terakhir dibawah kuasa junta militer, lebih dari 700 orang termasuk anak anak, tokoh oposisi, pemimpin demonstrasi, jurnalis, hingga artis dan influencer telah tewas di tangan pasukan keamanan Myanmar dan terus meningkat dari hari ke hari.
Dok : AP
Sebelum insiden tersebut, dua pangkalan udara Myanmar juga dilaporkan telah menjadi target penyerangan kelompok tidak dikenal dengan serangan roket. Saksi mata melaporkan ledakan terdengar di salah satu pangkalan udara dan tembakan roket menerjang pangkalan udara lainnya. Jurnalis Delta, Than Win Hlaing juga menyebut adanya lima roket ditembakkan di pangkalan udara utama di Meiktila, timur laut Magway, Myanmar. Hingga kini belum ditemukan siapa yang bertanggung jawab atas aksi tersebut.
Comments