top of page

Kontroversi Film Original 'Willy Wonka & The Chocolate Factory' Pembunuh Anak Anak dan Kanibalisme

Updated: Jul 19, 2020

VONMAGZ, Jakarta- Penonton mengklaim bahwa pemeran Willy Wonka oleh Gene Wilder pada tahun 1971 itu tidak semanis yang dibuat oleh film. Willy Wonka sendiri adalah seorang tokoh yang ditulis oleh penulis novel Roald Dahl yang mengelola sebuah pabrik coklat dan menawarkan kesempatan kepada anak anak yang mendapatkan golden tiket untuk dapat mengunjungi dan mengelilingi pabrik coklat impian semua orang miliknya.

Dok : The Delite


Namun sayangnya, beberapa penonton malah menerima reaksi yang menurut mereka film tersebut sangat mengganggu psikologis melalui beberapa visual yang diberikan di beberapa adegan.


Banyak penggemar mengungkapkan bahwa peran Willy Wonka tersebut memikat anak dibawah umur dengan jebakan kesempatan golden tiket sehingga anak anak tersebut dapat dibunuh untuk dijadikan bahan baku coklat yang dibuat pada pabrik miliknya.


Ungkapan ini terjadi ketika banyaknya kejadian saat anak anak yang mengalami kecelakaan pada alat pembuat coklat hingga menjadi adonan kue blueberry dan Willy Wonka tidak mempedulikan keselamatan mereka. Ia malah malah hanya menatap proses anak anak tersebut menjadi sebuah adonan. Satu persatu anak anak pemenang golden tiket tersebut terbunuh di dalam pabrik itu.

Dok : Daily Express


Pada akhir cerita, WIlly Wonka perlu memutuskan untuk mengindoktrinasi pewaris takhta pembunuhannya dengan memberikan seluruh pabrik tersebut kepada salah satu peserta golden tiket. Dengan sangat hati hati Wonka pun memilih Charlie, anak laki laki miskin sebagai pewarisnya dan dibiarkan untuk hidup. Dalam proses tur dan mengelilingi pabrik, Wonka ingin memperlihatkan dan mengajarkan kepada Charlie bagaimana sistem kerja pada pabrik iblis itu.


Dalam cerita adegan film, Willy Wonka memang memiliki trauma masa kecil yang dulunya ia dikurung dan disiksa oleh ayahnya sendiri. Film Willy Wonka & The Chocolate Factory telah dibuat ulang pada tahun 2005 karena banyaknya kritikan dan protes dari pihak yang dapat membahayakan para penonton.

Dok : The Mirror

0 comments
bottom of page