top of page

Ketua HAM PBB dan Elon Musk Sepakat Bahwa Artificial Intelligence (AI) Membahayakan HAM

VONMAGZ, JAKARTAKepala Bagian Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Volker Turk dan Elon Musk menilai artificial intelligence (AI) seperti ChatGPT yang merupakan teknologi kecerdasan buatan berpotensi menimbulkan risiko terkait HAM di masa yang akan datang.


Photo Courtesy of Getty Images


Dalam minggu ini, lebih dari 60 negara menyuarakan peraturan soal AI terkait pertahanan termasuk Amerika Serikat (AS) dan Cina. Kekhawatiran tersebut semakin meningkat dikarenakan hal seperti drone berbasis AI, Slaughterbots, mampu membunuh tanpa campur tangan manusia. Kritikus juga telah mengangkat isu ini berkaitan dengan pelanggaran privasi dan algoritme yang bias.


Kekhawatiran lainnya adalah AI dapat memicu konflik militer. "Saya sangat terganggu oleh potensi bahaya dari kemajuan baru-baru ini mengenai AI," ujar Turk. "Lembaga manusia, martabat manusia, dan semua HAM berada dalam risiko serius. Ini seruan mendesak bagi bisnis dan pemerintah untuk mengembangkan pagar pembatas yang efektif dengan cepat yang sangat dibutuhkan,"


Pada Maret 2018, Elon Musk juga pernah memperingatkan mengenai bahaya pengembangan AI yang tidak terbatas. Ia menyebutkan bahwa kecerdasan buatan jauh lebih berbahaya dibandingkan hulu ledak nuklir, mobil, pesawat atau obat-obatan dan salah satu risiko terbesar bagi masa depan peradaban adalah AI. Perkembangan mobil, pesawat terbang, dan obat-obatan harus mematuhi standar keamanan regulasi. Sedangkan AI belum memiliki aturan atau regulasi untuk mengendalikan perkembangannya. "Terus terang, saya pikir kita perlu mengatur keamanan AI,” kata Musk.





0 comments

Comments


bottom of page