VONMAGZ, JAKARTA- Elon Musk membatalkan rencananya untuk membeli Twitter senilai US$44 miliar atau sekitar Rp659 trilin dengan alasan banyaknya akun bot di platform tersebut. Seperti yang diketahui sebelumnya, Elon Musk memberikan syarat agar perusahaan menunjukkan bukti bahwa akun spam dan bot mencapai kurang dari 5 persen pengguna yang melihat iklan di Twitter.

Photo Courtesy of Getty
"Selama hampir dua bulan, Elon Musk sudah mencari data dan informasi yang diperlukan untuk membuat penilaian independen tentang prevalensi akun bot atau spam di platform Twitter. Twitter telah gagal atau menolak untuk memberikan informasi ini. Terkadang Twitter mengabaikan permintaan Elon Musk, terkadang menolaknya karena alasan yang tampaknya tidak bisa dibenarkan, dan terkadang mengklaim untuk mematuhinya sambil memberikan informasi yang tidak lengkap atau tidak dapat digunakan kepada Elon Musk" kata keterangan pengajuan SEC atau Securities Exchange Comission dari pihak hukum Elon Musk.

Dan pada hari Jumat (8 Juli), Elon Musk memutuskan untuk mengakhiri kesepakatan dengan Twitter dengan klaim ketidaksepakatan yang terus berlanjut tentang jumlah akun bot. Sementara Elon mencoba untuk mundur dari akuisisi, Twitter berusaha untuk menjaga agar kesepakatan tetap perjalan. "Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Elon Musk dan berencana untuk melakukan tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger. Kami yakin kami akan menang di Delaware Court of Chancerty" tulis pernyataan SEC
Comments