VONMAGZ, Jakarta- Polisi Myanmar mulai menembak permpulan para demonstran di Yangon dengan peluru beberapa jam setelah duta besar PBB memohon tindakan internasional untuk membatalkan kudeta militer. Bahkan dilaporkan telah ada seorang wanita ditembak dan dibunuh di pusat kota Monwya. Bukan hanya itu, para militer juga mengejar para demonstran dan jurnalis dan bersembunyi di gedung gedung di sekitar Yangon dan 15 orang telah ditangkap.

The Japan Times
Berbicara atas nama pemimpin sipil yang digulingkan oleh pengambil alihan militer, Kyaw Moe Tun memohon kepada majelis umum PBB untuk tindakan internasional untuk membatalkan kudeta militer tersebut. "Kami membutuhkan tindakan sekuat mungkin dari komunitas internasional untuk segera mengakhiri kudeta militer, menghentikan penindasan terhadap orang orang yang tidak bersalah, untuk mengembalikan kekuasaan negara kepada rakyat dan untuk memulihkan demokrasi" ucap Kyaw Moe Tun yang disambut dukungan tepuk tangan.

Dok : Getty
Kini para demonstran di Myanmar mulai mencoba mempertahankan diri dengan membangun barikade dari kawat berduri hingga meja meja untuk mencegah polisi masuk secara paksa. "Kami akan mencoba cara lain untuk memprotes. Kami ingin berjuang sampai kami menang" kata Moe Moe (nama samaran) salah satu pendemo. Dilaporkan ada 3 wartawan yang ditahan yaitu seorang jurnalis video dari Myanmar Now, seorang fotografer Associated Press, dan seorang fotografer dari Myanmar Pressphoto Agency.