VONMAGZ, Jakarta- Setelah penyelidikan tetang gaji dan praktek perekrutannya oleh Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat, Google kini telah memenuhi perintah untuk membayar $ 2,5 Juta USD. Penyelidikan tersebut menemukan diskriminasi gaji dan perekrutan sistemik di dua cabang kantor Google di Mountain View, Seattle dan Kirkland, Washington. Seorang Insinyur wanita ditemukan secara konsisten dibayar rendah sementara tingkat perekrutan untuk pelamar wanita dan Asia juga rendah secara sistematis.
Menyetujui untuk lakukan penyelesaian, Google diwajibkan untuk membayar $1.353.052 USD kepada 2.565 insinyur wanita, serta $1.232.000 USD kepada 1.757 wanita dan 1.219 pelamar teknik Asia yang pada akhirnya tidak diperkejakan. Hal tersebut bukan pertama kalinya Google ditangkap melakukan kontroversi terkait gender dan diskriminasi rasial. Pada tahun 2018 lalu, lebih dari 20 ribu anggota staf nya memprotes penanganan perusahaan atas tuduhan pelecehan seksual, dan tahun ini 230 karyawan dan kontraktor mendirikan serikat minoritas di dalam Google yang kini telah berkembang menjadi 800 anggota.

Images : The Guardian
Menanggai temuan oleh Departemen Tenaga Kerja, Google mengeluarkan sebuah pernyataan kepada media The Verge : "Kami percaya setiap orang harus dibayar berdasarkan pekerjaan yang mereka lakukan, bukan siapa mereka, dan berinvestasi besar untuk membuat proses perekrutan dan kompensasi kami adil dan tidak memihak. Selama delapan tahun terakhir, kami telah menjalankan analisis ekuitas pembayaran internal tahunan untuk mengidentifikasi dan mengatasi setiap perbedaan. Kami senang telah menyelesaikan masalah ini terkait dengan tuduhan dari audit 2014-2017 dan tetap berkomitmen pada keragaman dan kesetaraan serta untuk mendukung karyawan kami dengan cara yang memungkinkan mereka melakukan pekerjaan terbaik mereka"