VONMAGZ, JAKARTA- Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra dilaporkan berdebat panas dengan Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi Partai Golkar Nusron Wahid dalam rapat penyelamatan Garuda Indonesia.
"Kan tadi bapak bilang sanggup menyelamatkan Garuda dengan pilihan opsi dua atau tiga. Andai nanti pemerintah atau bapak ambil opsi dua, kalau saya nggak yakin dengan opsi dua. Saya tetap opsi 1 baru yakin. Pertanyaannya kalau anda yakin opsi 2, berapa lama ini masalah bisa selesai? Dan apa konsekuensinya kalau term and condition yang saudara Dirut sampaikan itu tidak selesai? Mungkin reputasi anda hancur, tapi kan ujung ujungnya Garuda mati juga. Karena kita tidak ingin Garuda mati" kata Nusron, pada Senin (21/6).

Dok : Kompas
Nusron lebih memilih opsi 1 dengan pemerintah terus menyokong penyelamatan Garuda dengan memberikan suntikan dana atau pinjaman. Sedangkan Irfan lebih memilih opsi 2 yaitu dengan restrukturisasi utang Garuda 70 triliun ruipiah dengan mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
Merespons ucapan Nusron, Irfan menjawab jika Nusron memang tidak percaya dengan direksi Garuda yang sekarang menjabat dapat disampaikan langsung ke Erick Thohir selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara. "Ya pak Nusron, kalau pak Nusron nggak percaya sama kami, sampaikan saja ke Pak Menteri kalau saya nggak percaya dengan direksi sekarang, tolong diganti" jawab Irfan.
"Opsi restrukturisasi utang yang tadi dipilih pak Dirut sanggup dan optimistis, itu kira kira sampai kapan selesai, spaya saya ini bisa tidur nyenyak? Ketika saya bangun, eh Garuda masih hidup. Kapan itu? Yang penting sekarang begini saya, Garuda hidup, Desember selesai sebagaimana janji bapak tadi, Januari kita ketemu. Kalau memang Garuda hidup, saya apresiasi. Tapi kalau sampai Garuda mati bapak bapak harus ikut mati" kata Nusron. "Siap" jawab irfan.