VONMAGZ, JAKARTA- China mengatakan akan dengan tegas menentang setiap penjualan paksa TikTok, dalam respons langsung terhadap tuntutan pemerintahan Joe Biden yang menuntut menjual saham mereka di perusahaan atau ancaman pemblokiran aplikasi TikTok di Amerika Serikat.

PHOTO COURTESY OF WASHINGTON POST
Sementara penentangan penjualan tersebut disuarakan langsung oleh CEO TikTok saat ini Shou Chew yang kemarin bersaksi di depan anggota parlemen AS. Di sisi lain, Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa penjualan paksa TikTok akan sangat merusak kepercayaan investor global di Amerika Serikat, dilansir CNN Internasional.
"Jika berita (tentang penjualan paksa) itu benar, China akan tegas menentangnya. Penjualan atau divestasi TikTok melibatkan ekspor teknologi, dan prosedur perizinan administratif harus dilakukan sesuai dengan undang-undang dan peraturan China" kata Shu Jueting selaku juru bicara Kementerian saat konferensi pers di Beijing.
Pada Kamis (23/3), Shou Chew dalam sidang kongres pertamanya berusaha memberikan jawaban untuk meredakan kekhawatiran anggota parlemen tentang perusahaan dan induknya, Bytedance yang berbasis di beijing. Namun dia sering diinterupsi dan disebut mengelak oleh anggota parlemen. Anggota parlemen sendiri menyatakan skeptis yang mendalam tentang upaya perusahaannya untuk melindungi data AS dan meredakan kekhawatiran tentang hubungannya dengan China akhir-akhir ini.