top of page

China Dikritik Atas Penyiksaan Muslim Uighur Lewat Nike

VONMAGZ, JAKARTA- Pemain NBA Enes Kanter menyampaikan kritiknya kepada China dan meminta Nike untuk berbuat lebih banyak untuk memerangi ketidakadilan di negara tersebut.


Foto: Enes Kanter


Center Boston Celtics telah secara blak blakan tentang perlakuan terhadap minoritas muslim Uighur China dengan mengenakan sepatu khusus dalam kemenangan timnya melawan Charlotte Hornets dengan tulisan 'Modern Day Slavery' dan 'No More Excuses'. Mereka juga memposting video di Twitter dan menyebut Nike yang telah diam terhadap ketidakadilan di China. "Nike sangat vokal tentang keadilan disini di Amerika, tetapi soal China, Nike tetap diam. Kalian tidak membahas kebrutalan polisi di China, kalian tidak berbicara terhadap komunitas LGBTQ, kalian tidak mengatakan sepatah kata pun tentang penindasan minoritas di China, kalian takut untuk berbicara" kata Kanter lewat tweetnya dengan tagar #HypocriteNike dan #EndUyghurForcedLabor. Seperti yang diketahui, produk produk bahan sepatu termasuk Nike dilaporkan termasuk dalam hasil kerja paksa dan penyiksaan terhadap minoritas disana.


Foto: Getty


Sebelumnya laporan Departemen Luar Negeri AS menyebut ada kira kira 2 juta orang Uyghur dan etnis minoritas lainnya telah ditahan di kamp kamp interniran di Xinjiang sejak 2017. Dalam sebuah wawancara selama 3 jam bersama CNN, kaum minoritas tersebut kini berada dibawah pengasingan. Selain itu, seorang mantan detektif melaporkan adanya kampanye sistematis yang melakukan penyiksaan terhadap etnis muslim Uyghur di sistem kamp penahanan tersebut. Sedangkan China berulang kali membantah tuduhajn pelanggaran hak asasi itu dengan alasan pusat pusat itu diperlukan untuk mencegah ekstremisme agama dan terorisme.


Awal tahun ini, Nike merilis pernyataan yang mengatakan bahwa mereka tidak membuat produk dari wilayah Xinjiang. "Nike berkomitmen untuk manufaktur yang etis dan bertanggung jawab dan kami menjunjung tinggi standar perburuan internasional. Kami prihatin dengan laporan kerja paksa di dan terkait dengan Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang. Nike tidak mengambil produk dari Xinjiang dan kami telah mengkonfirmasi dengan pemasok kontrak kami bahwa mereka tidak menggunakan tekstil atau benang pintal dari wilayah tersebut".

0 comments
bottom of page