VONMAGZ, JAKARTA- Banjir bandang yang melanda pusat kota Zhengzhou China selama seminggu terakhir telah menewaskan sedikitnya 51 orang, 8 orang hilang, dan 3 juta orang terkena dampak, menurut pihak berwenang setempat. Sebelumnya, ibukota provinsi tersebut dilanda hujan dan badai besar selama beberapa hari yang menyebabkan banjir dengan intensitas yang tidak terlihat.
Dok: South China Morning Post
Para pejabat mengatakan jumlah kini 395 ribu warga terpaksa harus mengungsi dari rumah mereka. Para ahli iklim mengingatkan bahwa Pemerintah China harus siap menghadapi peristiwa cuaca aneh dengan frekuensi yang meningkat karena perubahan iklim. "Perubahan iklim global, statistik curah hujan akan terus memecahkan rekor baru di masa depan"kata ahli iklim. "Perencana kota perlu mempertimbangkan hidrologi lanskap yang lebih besar, dataran banjir dan cekungan alami ketika mereka merancang kota baru, dan memastikan bahwa jaringan drainase dapat terus memanfaatkan area tersebut saat hujan besar tiba" kata ahli hidrologi di Institut Nasional Penelitian Air dan Atmosfer, James Griffiths.
Setelah kasus banjir bandang selama seminggu terakhir, China dilaporkan mengambil beberapa keputusan untuk mengurangi resiko dengan memperkuat lebih dari 6.000 waduk dan rencana untuk infrastruktur drainase di 53 lokasi rawan banjing di sungai terbesar di China, Yangtze.
Commenti