VONMAGZ, JAKARTA - Asosiasi Arkeolog Yunani (Association of Greek Archeologists/ SEA) meminta direktur umum UNESCO, Audrey Azoulay, untuk segera mengambil tindakan dalam melindungi Hagia Sophia di Istanbul, Turki. Hal tersebut disampaikan dalam surat terbuka SEA pada Senin (22/8) lalu.
Photo Courtesy of Ekathemerini
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 11 Juli 2020 - 06:26 WIB oleh Berlianto dengan judul "Ubah Hagia Sophia Jadi Masjid, Yunani Kutuk Turki". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://international.sindonews.com/read/97350/41/ubah-hagia-sophia-jadi-masjid-yunani-kutuk-turki-1594422427
Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android: https://sin.do/u/android
- iOS: https://sin.do/u/ios
Hal ini berdasarkan pada keputusan kontroversial pemerintahan Turki untuk mengubah fungsi dan tata kelola masjid sekaligus situs bersejarah itu pada 2020 lalu. Dalam suratnya, SEA bahkan menyebut bahwa sistem tata kelola Hagia Sofia hari ini sangat "destruktif". Dilansir dari ARTnews (25/8), SEA menganggap kerusakan Hagia Sofia hari ini akibat perawatan yang tidak baik. Banyak vandalisme di dalam bangunan museum selama dua tahun terakhir. Contohnya pada Gerbang Kekaisaran dan mosaik Theotokos.
“Kami meminta UNESCO untuk turun tangan secara paksa untuk menanggulangi situasi saat ini, yang hanya menimbulkan risiko bagi Hagia Sophia, jantung Area Bersejarah Istanbul, sebuah properti yang terdaftar dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO,” tutup surat terbuka SEA.
Comments