VONMAGZ, JAKARTA- Apple telah menolak untuk mengembalikan uang orang tua yang dimana anaknya (George) yang berusia 6 tahun telah menghabiskan $16K USD atau setara dengan 226 juta rupiah untuk Sonic Forces dari aplikasi. Ibu bernama Jessica Johnson tersebut telah mengajukan banding ke Apple yang mengklaim putranya melakukan pembelian tanpa izin orang tua, namun Apple hingga kini belum memberikan respons apapun.


Getty Images
George mulai bermain Sonic Forces awal tahun ini melalui iPad milik ibunya. Semua terlihat baik baik saja hingga akhirnya George mulai penasaran dan memutuskan untuk menjelajahi pengaturan permain untuk meningkatkan kinerja game agar jauh lebih menyenangkan. Ada suatu hari dimana George berhasil membeli produk dalam game senilai $2,500 USD dan mengejutkan ibunya ketika tagihan kartu kredit keluar. Jessica langsung memberi tahu banknya dimana ia disarankan untuk mengajukan klaim atas dugaan penipuan. Empat bulan kemudian, bank mengetahui bahwa tagihan tersebut berasal dari akun Apple miliknya, yaitu game Sonic Forces yang dimainkan oleh putranya sendiri.
Mengetahui hal tersebut, Jessica tidak mengeluarkan kebijakan 60 hari Apple yang berarti Apple tidak dapat memberikan pengembalian dana. "Mereka mengatakan kepada saya bahwa karena saya tidak menelepon dalam waktu 60 hari sejak dakwaan, sehingga mereka tidak dapat melakukan apapun. Alasan saya tidak menelepon dalam waktu 60 hari adalah karena bank memberi tahu saya bahwa itu kemungkinan penipuan, bahwa PayPal dan Apple.com adalah tagihan penipuan teratas" kata Jessica.
Pihak Apple memberi tahu Jessica bahwa ada kontrol orang tua di perangkat iPad yang harus ia atur terlebih dahulu. "Jelas jika saya tahu ada pengaturan untuk itu, saya tidak akan membiarkan anak saya yang berusia 6 tahun menghabiskan hampir $20.000 untuk biaya cincin emas virtual. Permainan ini dirancang untuk menjadi predator sepenuhnya dan membuat anak anak membeli sesuatu. Orang dewasa mana yang akan menghabiskan $100 untu peti koin emas virtual?" tambah Jessica kepada Pers dengan harapan orang lain mungkin dapat menghindari jebakan yang sama.