VONMAGZ, Jakarta- Presiden Vladimir Putih dilaporkan telah memerintahkan perombakan undang undang yang memungkinkan warga sipil dapat mengakses senjata setelah tragedi penembakan di sekolah di kota Kazan, Rusia pada Selasa (11/5) yang menewaskan setidaknya 9 orang termasuk tujuh anak anak dan 21 korban terluka lainnya. Dua anak lainnya bahkan terlihat melompat dari lantai tiga untuk melarikan diri ketika suara tembakan terdengar. Kini pelaku remaja berusia 19 tahun bersenjata tersebut telah berhasil ditangkap. Ia mengaku bahwa monster telah terbangun di dalam dirinya dan menyadari bahwa ia adalah dewa dan mulai membenci semua orang.
Dok : Reuters
"Kami mendengar suara ledakan diawal pelajaran kedua. Semua guru mengunci anak anak di ruang kelas. Penembakan terjadi di lantai tiga. Kami kehilangan tujuh anak, empat laki laki dan tiga perempuan. Kami juga kehilangan seorang guru dan satu pekerja staf perempuan." kata seorang guru, seperti yang dilansir oleh Tatar Inform.
Sebelumnya penembak yang diduga memposting selfie di Telegram sebelum pembantaian terjadi dan memposting dengan tulisan "saya akan membunuh sejumlah besar sampah biologis". Hingga kini belum jelas apakah profile pelaku pembantaian berhubungan dengan dunia online dystopian yaitu penggemar penembakan sekolah Columbine Rusia yang dikenal sebagai Columbiners atau tidak.
Comments